Selasa, 15 April 2014

Desainer Adesagi Kierana Meninggal - Kabar duka datang dari dunia mode Indonesia di awal tahun 2012 ini. Desainer muda berbakat Adesagi Kierana, telah meninggal dunia di Bandung.

Kepastian meninggalnya desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) itu telah dikonfirmasi oleh Suseno, salah satu karyawan di butik Adesagi yang bertempat di Jl. Abdul Majid Dalam 3 No. 2B, Cipete, Jakarta Selatan.

"Meninggal sekitar pukul 17.00 di Bandung. Sekarang jenazahnya akan dibawa ke rumah orangtuanya di daerah Cibitung, Jakarta Timur. Rumahnya di samping Pasar Induk Cibitung," ujar Suseno saat dihubungi Wolipop.

Suseno mengaku sangat terkejut dengan kabar kematian Adesagi yang mendadak. Karena yang ia tahu, desainer yang terkenal di kalangan selebriti itu sedang berlibur bersama temannya.

"Saya juga kaget, karena setahu saya dia sedang liburan Tahun Baru di Bandung sama temannya," tambah Suseno.

Rekan Adesagi sesama desainer, Mardani Erdan juga mengonfirmasi kabar meninggalnya pria kelahiran 19 September 1977 itu. Namun sampai saat ini belum diketahui penyebab kematiannya.

"Iya bener itu Adesagi (yang meninggal). Semua orang udah pada nangis dan pasang pic-nya dia di BBM. Aku belum tahu kenapa-kenapanya, sekarang aku lagi otw kerumah dia," kata Erdan.

Adesagi, meninggal di usia 34 tahun. Desainer yang terkenal dengan rancangan busana bergaya playful itu tutup usia, 10 hari setelah kematian sang ibu.

Ucapan belasungkawa pun mengalir deras untuk Adesagi lewat Twitter, salah satunya dari Era Soekamto, rekan Adesagi sesama anggota IPMI.

“@erasoekamto:Telah berpulang ke Rahmatullah sahabat tersayang Adesagi Kierana jam5 sore tadi d Bandung..Mohon doanya", tulis Era.

Sumber: detiknews.com

Senin, 14 April 2014

Faktor Penyebab Anak Terlambat Bicara - Mungkin ini terjadi pada anak Anda. Tapi semoga saja tidak. Gangguan keterlambatan bicara merupakan istilah yang dipergunakan untuk mendeskripsikan adanya hambatan pada kemampuan bicara dan perkembangan bahasa pada anak-anak, tanpa disertai keterlambatan aspek perkembangan lainnya.

Pada umumnya mereka mempunyai perkembangan intelegensi dan sosial-emosional yang normal. Menurut penelitian, problem ini terjadi atau dialami 5 sampai 10% anak-anak usia prasekolah dan lebih cenderung dialami oleh anak laki-laki dari pada perempuan. Pada kasus-kasus tertentu, hambatan berbicara dan berbahasa terlihat dari adanya hambatan dalam menulis.

Adapun penyebab dari keterlambatan bicara ini disebabkan oleh beragam faktor, seperti:

Hambatan pendengaran

Pada beberapa kasus, hambatan pada pendengaran berkaitan dengan keterlambatan bicara. Jika si anak mengalami kesulitan pendengaran, maka dia akan mengalami hambatan pula dalam memahami, meniru dan menggunakan bahasa. Salah satu penyebab gangguan pendengaran anak adalah karena adanya infeksi telinga

Hambatan perkembangan pada otak yang menguasai kemampuan oral-motor

Ada kasus keterlambatan bicara yang disebabkan adanya masalah pada area oral-motor di otak sehingga kondisi ini menyebabkan terjadinya ketidakefisienan hubungan di daerah otak yang bertanggung jawab menghasilkan bicara. Akibatnya, si anak mengalami kesulitan menggunakan bibir, lidah bahkan rahangnya untuk menghasilkan bunyi kata tertentu.

Masalah keturunan

Masalah keturunan sejauh ini belum banyak diteliti korelasinya dengan etiologi dari hambatan pendengaran. Namun, sejumlah fakta menunjukkan pula bahwa pada beberapa kasus di mana seorang anak anak mengalami keterlambatan bicara, ditemukan adanya kasus serupa pada generasi sebelumnya atau pada keluarganya. Dengan demikian kesimpulan sementara hanya menunjukkan adanya kemungkinan masalah keturunan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi.

Masalah pembelajaran dan komunikasi dengan orang tua

Masalah komunikasi dan interaksi dengan orang tua tanpa disadari memiliki peran yang penting dalam membuat anak mempunyai kemampuan berbicara dan berbahasa yang tinggi. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara mereka berkomunikasi dengan si anak lah yang juga membuat anak tidak punya banyak perbendaharaan kata-kata, kurang dipacu untuk berpikir logis, analisa atau membuat kesimpulan dari kalimat-kalimat yang sangat sederhana sekali pun.

Sering orang tua malas mengajak anaknya bicara panjang lebar dan hanya bicara satu dua patah kata saja yang isinya instruksi atau jawaban sangat singkat. Selain itu, anak yang tidak pernah diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri sejak dini (lebih banyak menjadi pendengar pasif) karena orang tua terlalu memaksakan dan "memasukkan" segala instruksi, pandangan mereka sendiri atau keinginan mereka sendiri tanpa memberi kesempatan pada anaknya untuk memberi umpan balik, juga menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara, menggunakan kalimat dan berbahasa.

Faktor televisi

Anak batita yang banyak nonton tv cenderung akan menjadi pendengar pasif, hanya menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk. Belum lagi suguhan yang ditayangkan berisi adegan-adegan yang seringkali tidak dimengerti oleh anak dan bahkan sebenarnya traumatis (karena menyaksikan adegan perkelahian, kekerasan, seksual, atau pun acara yang tidak disangka memberi kesan yang mendalam karena egosentrisme yang kuat pada anak dan karena kemampuan kognitif yang masih belum berkembang).

Akibatnya, dalam jangka waktu tertentu yang mana seharusnya otak mendapat banyak stimulasi dari lingkungan/orang tua untuk kemudian memberikan feedback kembali, namun karena yang lebih banyak memberikan stimulasi adalah televisi (yang tidak membutuhkan respon apa-apa dari penontonnya), maka sel-sel otak yang mengurusi masalah bahasa dan bicara akan terhambat perkembangannya.

Evaluasi pemeriksaan

Jika orang tua mencurigai anaknya mengalami hambatan bicara, maka hal ini haruslah diteliti dan diperiksa oleh ahli yang memang berkompeten di bidangnya, untuk menghindari terjadinya salah diagnosa dan penanganan. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan lengkap dari aspek-aspek:
fisiologis dan neurologis

Dokter memeriksa secara menyeluruh, untuk mengetahui apakah keterlambatan tersebut disebabkan masalah pada alat pendengaran, sistem pendengarannya, atau pun pada areal otak yang mengatur mekanisme pendengaran-bicara dan otak yang memproduksi kemampuan berbicara. Tidak hanya itu, pemeriksaan lengkap akan menghasilkan diagnosa yang jauh lebih pasti tidak hanya faktor penghambatnya, namun juga metode penanganan yang paling sesuai untuk anak yang bersangkutan.

Psikologis

Pemeriksaan secara psikologis juga diperlukan untuk memahami fungsi-fungsi lain yang berhubungan dengan kemampuan berbicara dan berbahasa, seperti tingkat intelegensi serta tingkat perkembangan sosial-emosional anak. Pemeriksaan secara psikologis ini juga dimaksudkan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari hambatan yang dialami anak terhadap kemampuan emosional dan intelektualnya. Pemeriksaan ini juga harus ditangani oleh ahli atau psikolog yang berkompeten dan berpengalaman dalam menangani anak dengan problem keterlambatan bicara.

Setelah hasil pemeriksaan keluar, maka orang tua dengan rekomendasi ahlinya dapat mengambil langkah tepat seperti misalnya, melakukan terapi bicara atau jika usia anak sudah harus sekolah, maka dimasukkan pada sekolah yang dapat memberikan perlakuan dan perhatian yang tepat sesuai dengan masalah anak tersebut.

Sebenarnya hal ini masih bisa didiagnosa dan dilakukan penanganan yang tepat supaya kemampuan tersebut akhirnya berkembang seperti anak-anak lain seusianya. Jika sejak awal hambatan bicara ini sudah didiagnosa secara tepat, dan jika pihak keluarga mempunyai kepedulian yang tinggi untuk memberikan dukungan bagi program pemulihan si anak, maka akan besar kemungkinan bagi si anak untuk kembali memiliki kemampuan yang normal. Meski pada proses awal akan terkesan lamban, namun kemungkinan besar masalah keterlambatan bicara akan teratasi ketika anak mulai memasuki sekolah dasar.

Semoga Bermanfaat ^^

sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10197014
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXCZB03To7_rBW24-JjWiKxEAitZuDg-Sb7PgZ-EMFBcuHiDQeRCpLc5SCltEjtbKLR9TGoKdbkFP_6xMmC-z4iwR_r8MxaqjW0koJGSkXKtOfWQDq_Z9Z-z-l8ZU63zaajCEilRohL60/s1600/gosok+gigi.jpgRasa Ingin Muntah Saat Menggosok Gigi - Rasa mual saat menggosok gigi -umumnya pada pagi hari- ternyata dialami oleh banyak orang. Rasa ingin muntah ini juga sering muncul secara tiba-tiba.

Sebelumnya Anda tidak mengalaminya, namun sejak beberapa minggu terakhir ini Anda merasakan dorongan untuk muntah tersebut.

Meski begitu, jarang yang merasa mual hingga muntah. Kebanyakan orang hanya mengeluarkan suara ingin muntah, atau setelah bersendawa rasa mual itu hilang dengan sendirinya.

Penyebab rasa mual ini ada berbagai macam:

1. Anda memiliki tenggorokan yang sensitif. Bagian belakang tenggorokan mengalami kontraksi yang menghentikan obyek memasuki tenggorokan, kecuali saat Anda ingin menelan secara normal.

2. Anda menggosok gigi terlalu kencang sehingga menekan bagian dalam tenggorokan. Ingat kan, seorang penderita bulimia biasanya mencolok mulutnya sampai akhirnya memuntahkan makanannya.

3. Faktor psikologis, karena Anda pernah muntah saat menggosok gigi terlalu kencang. Kejadian tak sengaja itu rupanya membekas, sehingga Anda selalu merasa khawatir akan muntah saat menggosok gigi. Pikiran negatif juga bisa menyebabkan kejadian yang negatif.

4. Ada yang mengatakan bahwa mual saat menggosok gigi juga disebabkan oleh naiknya asam lambung (maag). Coba Anda perhatikan, apakah di antara busa pasta gigi Anda terdapat cairan kental berwarna bening kekuningan?

5. Anda sedang hamil, sehingga rasa mual merupakan bagian dari morning sickness yang Anda alami.

Berdasarkan berbagai penyebab ini, Anda sebenarnya dapat mengatasi rasa mual saat menggosok gigi tersebut.

1. Bernafas melalui mulut saat menggosok gigi. Tarik nafas dalam-dalam saat ingin muntah, dan hindari menahan nafas, atau berkonsentrasi bernafas dengan satu cara, karena hal itu hanya akan memperparah keadaan.

2. Jangan membuka mulut terlalu lebar atau dengan kaku. Lemaskan otot-otot mulut dan tenggorokan Anda. Bila memungkinkan, gosoklah gigi Anda perlahan-lahan tanpa membuka mulut. Jika asam lambung naik, buang dulu busa pasta gigi Anda.

3. Jangan memasukkan sikat gigi terlalu dalam, dan menyikat dengan kuat, karena tanpa sengaja tangan Anda bisa menyodok terlalu keras.

4. Ganti sikat gigi dengan bulu yang lebih lembut, atau ganti pasta gigi dengan rasa yang tidak terlalu pedas. Anda bisa memilih pasta gigi yang rasanya Anda sukai.

5. Minum air hangat saat bangun tidur, lalu berkumur dengan air hangat saat menggosok gigi.

6. Jika Anda tidak yakin dengan kebersihan gigi karena berhenti menggosok gigi sebelum menyentuh semua gigi, bantu dengan obat kumur atau tongue scrapers untuk membersihkan lidah Anda (Anda bisa membelinya di apotek).

7. Jika penggunaan tongue scrapers tetap membuat Anda mual, gunakan dental floss untuk menyapu lidah Anda. Ambil floss sepanjang biasanya, lalu sapukan ke lidah Anda dari dalam ke luar. Cara ini akan cukup berhasil untuk yang memiliki tenggorokan sensitif.

Semoga Postingan mengenai Rasa Ingin Muntah Saat Menggosok Gigi diatas bisa bermanfaat... 

sumber: KOMPAS
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!